Rss

Kamis, 04 Oktober 2012

Kelakai sebagai tanaman khas kotim



Domain: Eukaryota () – Whittaker & Margulis,1978
Kingdom: Plantae () – Haeckel, 1866 – Plants
Subkingdom: Viridaeplantae () – Cavalier-Smith, 1981
Division : Pteridophyta
Phylum: Tracheophyta () – Sinnott, 1935 Ex Cavalier-Smith, 1998 – Vascular Plants
Subphylum: Euphyllophytina ()
Infraphylum: Moniliformopses () – Kenrick & Crane, 1997, Nom. Nud.
Class: Filicopsida () – Cronquist Et Al.
Order: Filicales () – Link
Family: Blechnaceae () – (C. Presl, 1851) Copeland, 1947 – Chain Fern Family
Tribe: Narcisseae ()
Genus: Stenochlaena () – Linnaeus, 1753
Specific epithet: palustris – (Burm.) Bedd.
Botanical name: – Stenochlaena palustris (Burm.) Bedd.



Kelakai, tanaman yang memiliki nama ilmiah stenochlaena palustris ini sangat populer didaerah sampit dan sekitarnya... Karna selain murah, kelakai juga dapat dimasak menjadi berbagai jenis masakan, seperti  oseng kelakai, sop kelakai, keripik kelakai dan sebagainya. Tanaman ini dapat kita jumpai di pasaran dengan harga yang sangat ekonomis, yaitu Rp.1.000,- s/d Rp.2.000,- per ikatnya. Selain itu, jika merasa terlalu berat untuk membelinya, tidak sulit untuk mencarinya sendiri, karna tanaman ini sangat mudah ditemukan disemak-semak rumput. Hanya dibutuhkan mata yang jeli untuk melihat keberadaannya. Tanaman ini dapat memberikan keuntungan yang cukup banyak bagi penjualnya, karna 1 ikat dapat menjadi sekitar 2 mangkok yang dapat dijual sekitar Rp.4.000,- s/d Rp.5.000,- per mangkoknya. bayangkan, kita dapat mengambil keuntungan hingga 400% dengan penjualan tanaman ini.
Sudah sangat layak jika tanaman ini menjadi tanaman ciri khas sampit. Karna sedikit atau banyak, segala sesuatu disampit telah berubah karena tanaman ini. Dari segi ekonomi, sosial,maupun budaya. Sudah sepatutnya tanaman ini mendapat perlindungan hak dan perkembangan wilayah penyebaran.

Sekian dari saya :D
kurang lebihnya saya mohon maaf... Terimakasih

1 komentar:

TEDDYDEWA mengatakan...

nice post :D

Posting Komentar